Bagian PG :
1. C = Flashdisk
2. C = 10-100 Mbps
3. A = Bus
4. C = Ring
5. A = Hub
6. B = UTP
7. A = kabel koaksial
8. B = Kabel Fiber optic
9. C = Terhubung ke internet
10. B = IP
11. C = TCP/IP
12.B = International Networking
13.C = ArpaNet
14.B = Node
15.D = Router
16.C = DARPA
17.B = Network Acces Layer
18.A = 5 kelas
19.A = IP Addres
20.C = Institusi Pendidikan
Bagian Essay :
1. deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet dan memiliki 5 kelas.
2. Yang termasuk ke dalam Host adalah "smk-tkt" , Yang termasuk ke dalam Top domainnya adalah "http://smk-tkt.sch.id/Artikel", karena domain itu adalh penamaan suatu domain (domain name) dalam internet.Misalkan suatu domain bernama www.yahoo.com,maka top domai level pertamanya adalah com sedangkan level keduanya yahoo dan ke tiga adalah www.Yang termasuk Protocol adalah "http://". Protocol adalah yang menspesifikasikan secara detail bagaimana komputer berinteraksi/hubungan telekomunikasi.Phat adalah kumpulan dari beberapa aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara beberapa alat komunikasi supaya komunikasi data dapat di lakukan dengan benar,yang termasuk Phat adalah "/Artikel".
3. Urutan pengkabelan pun berbeda antara Cross (Crossover) dan (Straight-through). Berikut kita bahas cara pembuatannya.Sebelumnya kita persiapkan peralatan yg dibutuhkan. Kabel UTP Seperlunya , RJ-45 (8P8C modular jack) , Crimp Tool , Cable Tester.Kita ibaratkan dalam satu panjang kabel memiliki kedua ujung sebut saja ujung “A” dan ujung “B”
Langkah :
1. Kupas bungkus terluar kabel UTP menggunakan crimp tool, akan terlihat 8 kabel kecil warna-warni.
2. Urutkan kabel sesuai urutan yang diinginkan, T568A atau T568B
“Straight (Straight-through)“
Kabel “A” dan Kabel “B”
Kedua ujung kabel dibuat sama persis urutannya .Urutannya adalah:
1.Putih-orange… 2.Orange
3.Putih-hijau… 4.Biru
5.Putih-biru… 6.Hijau
7.Putih-coklat… 8.Coklat
Sedangkan pada.
“Cross (Crossover)”
Kabel “A”
Sedangkan pada pembuatan kabel PC-to-PC, kita menggunakna urutan yg berbeda pada salah satu Kabel..Pada ujung Kabel “A”Urutannya adalah:
1.Putih-orange… 2.Orange
3.Putih-hijau… 4.Biru
5.Putih-biru… 6.Hijau
7.Putih-coklat… 8.Coklat
Pada ujung Kabel “B” . Urutannya adalah:
1.Putih-hijau… 2.Hijau
3.Putih-orange… 4.Biru
5.Putih-biru… 6.Orange
7.Putih-coklat… 8.Coklat
Atau cara singkanya sama seperti membuat urutan pada ujung kabel “A” hanya saja urutan no.1 dirubah menjadi no.3 dan no.2 menjadi no.6
3. Masukkan ujung2 kabel dengan cara mendorong hingga mentok pada ujung bagian dalam RJ-45
4. Gunakan crimping tool untuk memasang RJ-45. Masukkan pada lubang RG-45 (bagian paling besar) dan jepit hingga terdengar suara “klik”.
5. Test kabel dengan cable tester. Jika kedelapan lampu led menyala bergantian sesuai urutannya, berarti sudah tersambung dengan baik.
A. Jenis kabel UTP
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
B. jenis kabel STP
“Unshielded Twisted Pair”
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.Kategori UTP : Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
->Performansi (MHz)
Penggunaan
Cat 1
Voice, Mainframe, Dumb Terminal
Cat 2
4 MB Token Ring
Cat 3
10MB Ethernet
Cat 4
16 MB Token Ring
Cat 5
100 MB Ethernet
“Shielded Twisted Pair”
“Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
Kelemahan kabel STPKabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
a. Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
b. Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
Harganya cukup mahal.
-> Ada dua jenis tipe pengaturan/konfigurasi kabel UTP, yaitu:- Straight (langsung)- Cross (menyilang)Urutan angka, yaitu :- kabel Straight, ujung 1 adalah 1 2 3 4 5 6 7 8 dan ujung satunya sama 1 2 3 4 5 6 7 8 .- kabel Cross, ujung satu adalah 1 2 3 4 5 6 7 8 dan ujung berikutnya adalah 3 6 1 4 5 2 7 8 .
Untuk pengaturan warna kabel straight adalah seperti berikut :untuk tipe A
untuk tipe B
untuk kabel Cross adalah seperti berikut :
dengan mengkombinasi antara tipe A di ujung kabel 1 dan tipe B di ujung berikutnya.
4. ACL (Access Control List)
ACL adalah daftar alamat ip atau host. Daftar ini diperlukan bila ada rule yang mengharuskan. Misalnya DNS server ini hanya boleh dipakai oleh sekelompok tertentu saja, sisanya di tolak. Hal ini diperlukan untuk membuat DNS server yang diquery dari dalam firewall acl name.
5. Desain LAN
2.1 Metode Perencanaan LAN
Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik.
Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini
dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan
kebutuhan jaringan yang lebih besar.
Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic . Perencanaan
fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni
pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang
dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa
datang.
Metode perencanaan LAN meliputi :
Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.
Pengalokasian IP address dengan subnetting.
Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan.
Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan peralatan lainnya.
Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah
lokasi fisik itu sendiri. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan
dihubungkan serta informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan
bangunan-bangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka
perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum
dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan atau
yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer
jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan-aturan
pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab atas
bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan)
harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua
konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya.
Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan
perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas yang
berat. Jadi sebaiknya dipilih orang yang betul-betul berminat dan mau terlibat dalam
perkembangan jaringan.
2.2 Pengalokasian IP Address
Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan
jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita
harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan
mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang.
Sebagai contoh, ITB mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC
(http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu 167.205.xxx.xxx. Jika
diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita
hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena
letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan
tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh
komputer dalam kampus ITB hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja
(flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak
hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni
pada tingkat IP address.. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi
pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP
Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki
LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan
dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :
IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan
IP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen A
IP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen B
Ip address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit X
dsb.
Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan
dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini
dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga
pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin.
Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP
addres 167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas
C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256
host yakni dari 167.205.9.0 sampai 167.205.9.255.
Dalam pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga
mendapat alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah
kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 167.205.9.0
sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi jaringan, ia
dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.
Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.
Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8
segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat
dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita
tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :
Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir).
Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut
dapat menampung sekitar 256 host.
Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen
terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking
keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2
buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama
akan menggunakan IP Address dari 167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan
menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).
Tabel Pembagian 256 IP Address menjadi 2 segmen
Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit
pertama ( 23 = 8) dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup (mask)
menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk
host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia memperoleh 8 buah sub network, dengan
kapasitas masing-masing subnet 32 (=25) host. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel
2-4 berikut :
167 | 205 | 9 | xxx | |
10100111 | 11001101 | 00001001 | xxxxxxxx | |
11111111 | 11111111 | 11111111 | 11100000 | Byte akhir |
10100111 | 11001101 | 00001001 | 000xxxxx | 0-31 |
10100111 | 11001101 | 00001001 | 001xxxxx | 32-63 |
10100111 | 11001101 | 00001001 | 010xxxxx | 64-95 |
10100111 | 11001101 | 00001001 | 011xxxxx | 96-127 |
10100111 | 11001101 | 00001001 | 100xxxxx | 128-159 |
10100111 | 11001101 | 00001001 | 101xxxxx | 160-191 |
10100111 | 11001101 | 00001001 | 110xxxxx | 192-223 |
10100111 | 11001101 | 00001001 | 111xxxxx | 224-255 |
Studi Kasus :
Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah
departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider)
167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner). Jika jumlah host tiap-tiap
departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen akan
dibuat jaringan lokal (LAN) tersendiri, coba anda tentukan :(semua host mendapat
alokasi IP asli)
Subnet yang harus dibuat
Network address
Broadcast address
Penyelesaian :
Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000 atau
255.255.255.240.
Terdapat network address sbb :
167.205.9.10000000
167.205.9.10010000
167.205.9.10100000
167.205.9.10110000
Terdapat broadcast address sbb:
167.205.9.10001111 = 167.205.9.143
167.205.9.10011111 = 167.205.9.159
167.205.9.10101111 = 167.205.9.175
167.205.9.10111111 = 167.205.9.191.
0 komentar:
Posting Komentar