Spiga

JAWABAN SOAL KLS XI-TKJ II SMAKIsS

Bagian PG :

1. C = Flashdisk

2. C = 10-100 Mbps

3. A = Bus

4. C = Ring

5. A = Hub

6. B = UTP

7. A = kabel koaksial

8. B = Kabel Fiber optic

9. C = Terhubung ke internet

10. B = IP

11. C = TCP/IP

12.B = International Networking

13.C = ArpaNet

14.B = Node

15.D = Router

16.C = DARPA

17.B = Network Acces Layer

18.A = 5 kelas

19.A = IP Addres

20.C = Institusi Pendidikan

Bagian Essay :

1. deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet dan memiliki 5 kelas.

2. Yang termasuk ke dalam Host adalah "smk-tkt" , Yang termasuk ke dalam Top domainnya adalah "http://smk-tkt.sch.id/Artikel", karena domain itu adalh penamaan suatu domain (domain name) dalam internet.Misalkan suatu domain bernama www.yahoo.com,maka top domai level pertamanya adalah com sedangkan level keduanya yahoo dan ke tiga adalah www.Yang termasuk Protocol adalah "http://". Protocol adalah yang menspesifikasikan secara detail bagaimana komputer berinteraksi/hubungan telekomunikasi.Phat adalah kumpulan dari beberapa aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara beberapa alat komunikasi supaya komunikasi data dapat di lakukan dengan benar,yang termasuk Phat adalah "/Artikel".

3. Urutan pengkabelan pun berbeda antara Cross (Crossover) dan (Straight-through). Berikut kita bahas cara pembuatannya.Sebelumnya kita persiapkan peralatan yg dibutuhkan. Kabel UTP Seperlunya , RJ-45 (8P8C modular jack) , Crimp Tool , Cable Tester.Kita ibaratkan dalam satu panjang kabel memiliki kedua ujung sebut saja ujung “A” dan ujung “B”

Langkah :
1. Kupas bungkus terluar kabel UTP menggunakan crimp tool, akan terlihat 8 kabel kecil warna-warni.
2. Urutkan kabel sesuai urutan yang diinginkan, T568A atau T568B

Straight (Straight-through)

Kabel “A” dan Kabel “B
Kedua ujung kabel dibuat sama persis urutannya .Urutannya adalah:

1.Putih-orange… 2.Orange

3.Putih-hijau… 4.Biru

5.Putih-biru… 6.Hijau

7.Putih-coklat… 8.Coklat

Sedangkan pada.

“Cross (Crossover)”

Kabel “A”
Sedangkan pada pembuatan kabel PC-to-PC, kita menggunakna urutan yg berbeda pada salah satu Kabel..Pada ujung Kabel “A”Urutannya adalah:

1.Putih-orange… 2.Orange

3.Putih-hijau… 4.Biru

5.Putih-biru… 6.Hijau

7.Putih-coklat… 8.Coklat

Pada ujung Kabel “B” . Urutannya adalah:

1.Putih-hijau… 2.Hijau

3.Putih-orange… 4.Biru

5.Putih-biru… 6.Orange

7.Putih-coklat… 8.Coklat

Atau cara singkanya sama seperti membuat urutan pada ujung kabel “A” hanya saja urutan no.1 dirubah menjadi no.3 dan no.2 menjadi no.6

3. Masukkan ujung2 kabel dengan cara mendorong hingga mentok pada ujung bagian dalam RJ-45

4. Gunakan crimping tool untuk memasang RJ-45. Masukkan pada lubang RG-45 (bagian paling besar) dan jepit hingga terdengar suara “klik”.

5. Test kabel dengan cable tester. Jika kedelapan lampu led menyala bergantian sesuai urutannya, berarti sudah tersambung dengan baik.

A. Jenis kabel UTP
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
B. jenis kabel STP
“Unshielded Twisted Pair”
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon.
Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.Kategori UTP : Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
->Performansi (MHz)
Penggunaan
Cat 1
Voice, Mainframe, Dumb Terminal
Cat 2
4 MB Token Ring
Cat 3
10MB Ethernet
Cat 4
16 MB Token Ring
Cat 5
100 MB Ethernet
“Shielded Twisted Pair”
“Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
Kelemahan kabel STPKabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
a. Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
b. Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
Harganya cukup mahal.
-> Ada dua jenis tipe pengaturan/konfigurasi kabel UTP, yaitu:- Straight (langsung)- Cross (menyilang)Urutan angka, yaitu :- kabel Straight, ujung 1 adalah 1 2 3 4 5 6 7 8 dan ujung satunya sama 1 2 3 4 5 6 7 8 .- kabel Cross, ujung satu adalah 1 2 3 4 5 6 7 8 dan ujung berikutnya adalah 3 6 1 4 5 2 7 8 .
Untuk pengaturan warna kabel straight adalah seperti berikut :untuk tipe A
untuk tipe B
untuk kabel Cross adalah seperti berikut :
dengan mengkombinasi antara tipe A di ujung kabel 1 dan tipe B di ujung berikutnya.

4. ACL (Access Control List)

ACL adalah daftar alamat ip atau host. Daftar ini diperlukan bila ada rule yang mengharuskan. Misalnya DNS server ini hanya boleh dipakai oleh sekelompok tertentu saja, sisanya di tolak. Hal ini diperlukan untuk membuat DNS server yang diquery dari dalam firewall acl name.

5. Desain LAN

2.1 Metode Perencanaan LAN

Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik.

Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini

dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan

kebutuhan jaringan yang lebih besar.

Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic . Perencanaan

fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni

pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang

dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa

datang.

Metode perencanaan LAN meliputi :

Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.

Pengalokasian IP address dengan subnetting.

Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan.

Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan peralatan lainnya.

Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah

lokasi fisik itu sendiri. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan

dihubungkan serta informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan

bangunan-bangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka

perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum

dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan atau

yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer

jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan-aturan

pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab atas

bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan)

harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua

konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya.

Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan

perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas yang

berat. Jadi sebaiknya dipilih orang yang betul-betul berminat dan mau terlibat dalam

perkembangan jaringan.

2.2 Pengalokasian IP Address

Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan

jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita

harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan

mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang.

Sebagai contoh, ITB mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC

(http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu 167.205.xxx.xxx. Jika

diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita

hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena

letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan

tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh

komputer dalam kampus ITB hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja

(flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak

hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni

pada tingkat IP address.. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi

pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP

Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki

LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan

dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :

IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan

IP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen A

IP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen B

Ip address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit X

dsb.

Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan

dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini

dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga

pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin.

Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP

addres 167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas

C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256

host yakni dari 167.205.9.0 sampai 167.205.9.255.

Dalam pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga

mendapat alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah

kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 167.205.9.0

sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi jaringan, ia

dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.

Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.

Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8

segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat

dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita

tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :

Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir).

Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut

dapat menampung sekitar 256 host.

Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen

terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking

keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2

buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama

akan menggunakan IP Address dari 167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan

menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).

Tabel Pembagian 256 IP Address menjadi 2 segmen

Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit

pertama ( 23 = 8) dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup (mask)

menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk

host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia memperoleh 8 buah sub network, dengan

kapasitas masing-masing subnet 32 (=25) host. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel

2-4 berikut :

167

205

9

xxx

10100111

11001101

00001001

xxxxxxxx

11111111

11111111

11111111

11100000

Byte akhir

10100111

11001101

00001001

000xxxxx

0-31

10100111

11001101

00001001

001xxxxx

32-63

10100111

11001101

00001001

010xxxxx

64-95

10100111

11001101

00001001

011xxxxx

96-127

10100111

11001101

00001001

100xxxxx

128-159

10100111

11001101

00001001

101xxxxx

160-191

10100111

11001101

00001001

110xxxxx

192-223

10100111

11001101

00001001

111xxxxx

224-255

Studi Kasus :

Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah

departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider)

167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner). Jika jumlah host tiap-tiap

departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen akan

dibuat jaringan lokal (LAN) tersendiri, coba anda tentukan :(semua host mendapat

alokasi IP asli)

Subnet yang harus dibuat

 Network address

 Broadcast address

Penyelesaian :

 Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000 atau

255.255.255.240.

 Terdapat network address sbb :

167.205.9.10000000

167.205.9.10010000

167.205.9.10100000

167.205.9.10110000

 Terdapat broadcast address sbb:

167.205.9.10001111 = 167.205.9.143

167.205.9.10011111 = 167.205.9.159

167.205.9.10101111 = 167.205.9.175

167.205.9.10111111 = 167.205.9.191.

0 komentar: