Spiga

Sistem Operasi Jaringan

Sistem operasi jaringan (Inggris: network operating system) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.
Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
• Microsoft MS-NET
• Microsoft LAN Manager
• Novell NetWare
• Microsoft Windows NT Server
• GNU/Linux
• Banyan VINES
• Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris

Sesuai fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan komputer dibedakan menjadi dua tipe:
• Jaringan peer to peer
• Jaringan client/server

Jaringan peer to peer
Setiap komputer yang terhubung pada jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer-komputer lain secara langsung tanpa melalui komputer perantara.
Pada jaringan ini sumber daya terbagi pada seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, baik sumber daya yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak dan datanya
Komputer yang terhubung dalam jaringan peer to peer pada prinsipnya mampu untuk bekerja sendiri sebagai sebuah komputer stand alone.
Tipe jaringan seperti ini sesuai untuk membangun sebuah workgroup dimana masing-masing penguna komputer bisa saling berbagi pakai penggunaan perangkat keras.

Jaringan client/server
• Terdapat sebuah komputer berfungsi sebagai server sedangkan komputer yang lain berfungsi sebagai client
• Komputer server berfungsi dan bertugas melayani seluruh komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut.
• Sedangkan komputer client (workstation) sesuai dengan namanya menerima lanyanan dari komputer server

Untuk membangun suatu jaringan client-server diperlukan beberapa bagian:
• Suatu komputer sebagai pusat data yang disebut sebagai file-server.
• Komputer sebagai tempat kerja yang disebut sebagai workstation.
• Peralatan jaringan seperti network interface card, hub dan lainnya.
• Media penghubung antarkomputer.
• System operasi jaringan seperti Windows 2000 server, Windows 2003 server, windows NT server, NetWare, unix, dan lainnya.
• System operasi untuk workstation seperti DOS, Windows 3.1x, windows 9x, windows NT workstation, Windows XP, dan lainnya.

Komputer server bertugas dan berfungsi untuk:
• Melayani dan mengontrol seluruh jaringan.
• Melayani permintaan-permintaan dari komputer workstation.
• Mengontrol hubungan komputer satu dengan komputer yang lain, termasuk hubungannya dengan perangkat-perangkat lain yang terdapat di dalam jaringan.

Adapun bentuk layanan (service) yang diberikan komputer service adalah:
• Disk sharing, yaitu berupa penggunaan kapasitas disk secara bersama pada komputer client.
• Print sharing, yaitu berupa penggunaan perangkat printer secara bersama-sama.
• Penggunaan perangkat-perangkat lain secara bersama, demikian pula dengan data dan sistem aplikasi yang ada.
• Mengatur keamanan jaringan dan data dalam jaringan.
• Mengatur dan mengontrol hak dan waktu akses perangkat-perangkat yang ada dalam jaringan.
• Untuk memilih komputer server harus memperhatikan :
• Sistem operasi yang digunakan.
• Sistem aplikasi yang akan dijalankan.
• Arsitektur jaringan yang diterapkan.
• Jumlah komputer workstation dalam jaringan yang dilayani.
• .Kemampuan dan daya tahan beroperasi dalam jangka waktu tak terbatas.
• Kompatibelitas terhadap produk jaringan lainnya.
• Dukungan teknis dari vendor perangkat tersebut.

Perangkat lunak dalam sebuah jaringan komputer terdiri dari dua perangkat utama, yaitu:
• Perangkat lunak sistem operasi jaringan.
• Sistem aplikasi yang digunakan untuk bekerja

Contoh sistem operasi jaringan :
• Novell Netware dari Novell dengan dedicated servernya.
• Windows NT dari Microsoft.
• Unix yang dikenal dengan multiusernya.

Novell Netware itu ?
• Novell Netware yang menggunakan dedicated server dimana komputer server memang khusus untuk melayani komputer client.
• Protokol jaringan menggunakan IPX/SPX Telah dirilis versi 5
• Untuk versi 4 kebawah bisa menggunakan pentium atau dibawahnya (80486 atau bahkan 80386) Namun untuk versi 5 disarankan menggunakan pentium
.Jumlah workstation yang ditangani menentukan besar kecilnya komputer server yang digunakan,

contoh: untuk mengontrol kurang lebih 100 work-station bisa digunakan 386 namun jika workstation lebih 100 harus menggunakan komputer yang lebih maju. Kebutuhan memori juga berpengaruh terhadap kinerja server. Kebutuhan memori dasar adalah 8 MB, kebutuhan memori untuk fasilitas-fasilitas tambahan pada netware kurang lebih 4 MB, untuk setiap penggunaan kapasitas atau volume hard disk sebesar 1 GB diperlukan tambahan memori kurang lebih 8 MB, disamping itu dibutuhkan memori tambahan untuk meningkatkan kineja hard disk (disk caching) sebesar kurang lebih 4 MB.Windows NT itu. Berbeda dengan Novell Netware yang menggunakan dedicated server, windows NT menggunakan non-dedicate server sehingga memungkinkan untuk bekerja pada komputer server. Protokol jaringan menggunakan TCP/IP. Untuk workstationnya bisa menggunakan sistem operasi windows NT workstation atau Windows XP. Penggunaan server windows NT optimal untuk jaringan yang menggunakan aplikasi-aplikasi berbasis windows atau aplikasi-aplikasi grafis dan multimedia.
Pada windows NT Microsoft memperkenalkan sebuah konsep manajemen jaringan dengan system domain, yaitu suatu pengelompokan secara logika terhadap beberapa komputer dalam jaringan, yang memungkinkan jaringan dikelola dari satu titik sebagai satu unit sistem domain ini dimaksudkan untuk memudahkan dan meningkatkan system manajemen jaringan, yaitu dengan menyediakan satu titik pencatatan untuk validasi pada jaringan.
Titik tersebut memberikan ijin kepada user untuk menggunakan resource pada jaringan sesuai dengan yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan ijin tersebut, user cukup melakukan login pada titik tersebut sebagai domainnya.

Linux itu ?
Linux pada awalnya dibuat oleh Linus Torvalds di Universitas Helsinki, Finlandia. Kemudian dikembangkan dengan bantuan banyak progremer dan pakar Unix di Internet.
Linux adalah sistem operasi komputer yang berbasis dan mirip dengan unix
sekarang Linux bisa diperoleh dari distribusi yang umum digunakan seperti : RedHat, Debian,Slackware, Caldera, Turbo Linux dan lain-lain

1. IIS
Di situs microsoft.com, IIS yang memang produk microsoft itu merupakan kependekan dari Internet Information Services. Sama halnya dengan Apache, IIS juga merupakan sebuah HTTP web server yang berfungsi.

2. Download Vs Upload
Jika download adalah suatu proses yang dilakukan untuk menerima file baik yang dikirim dari PC lain atau pun yang sengaja "diambil", maka Upload adalah sebaliknya yaitu suatu proses mengirimkan atau "meletakkan" file ke komputer lainnya.
Download dan upload dapat dilakukan secara bersamaan pada satu waktu yang sama, tetapi dapat menyebabkan proses download/upload menjadi lebih lambat terutama apabila koneksi yang digunakan memiliki bandwith yang rendah.

3. HTTPS
HTTPS singkatan dari HyperText Transport Protocol Secure, memiliki pengertian sama dengan HTTP tetapi dengan alasan keamanan (security), HTTPS memberi tambahan Secure Socket Layer (SSL). Umumnya website.

4. Bandwith
Bandwith menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dikirimkan melalui jaringan atau koneksi modem. Bandwith biasanya diukur dalam satuan bits per second (bps).

Untuk memudahkan, pemahaman tentang bandwith bisa didekati dengan contoh jalan raya yang dipenuhi oleh mobil yang berlalu lalang, dimana jalan raya adalah koneksi jaringan dan mobil-mobil adalah data sedangkan lebar jalan adalah bandwith. Semakin lebar jalan raya maka semakin banyak mobil yang dapat melaluinya pada suatu waktu, dan semakin cepat pula untuk sampai di tujuan.

Pemisalan di atas, secara prinsip sama dengan penjelasan mengenai bandwith. Semakin lebar bandwith pada koneksi jaringan/modem maka akan semakin banyak pula data/informasi yang dapat ditransfer pada suatu waktu.

5. Array
Array bisa dikatakan sebagai suatu bentuk struktur data dalam pemrograman komputer yang mengelompokkan elemen-elemen dalam satu kelompok yang sama, misalkan tipe data integer atau string. Penggunaan array ini umumnya bertujuan agar data yang memiliki nilai-nilai yang saling berhubungan dapat lebih mudah diurutkan atau lebih mudah dalam proses pencarian (searching).

Network Troubleshooting

Sebelum kita melakukan Network troubleshooting pada jaringan dan menggunakan beberapa toolnya (alat software/hardware), ada baiknya kita memahami apa itu Network Troubleshooting. Network troubleshooting dapat diartikan sebagai cara atau teknik mengenal (recognizing) dan mendiagnosa (diagnosing) masalah-masalah jaringan dengan tujuan untuk menjaga agar jaringan kita tetap berjalan dengan normal.

Sebagai seorang administrator jaringan, teknisi jaringan, dan spesialis jaringan, perhatian utama kita adalah memelihara konektivitas dari semua perangkat jaringan (dalam sebuah proses biasanya kita sebut fault management). Kita juga secara rutin dan berkelanjutan haruslah mengevaluasi dan meningkatkan kinerja jaringan. Karena terkadang masalah-masalah jaringan yang serius dapat mengindikasikan masalah kinerja dari sebuah jaringan sehingga dengan perhatian yang lebih serius dapat membantu kita mengetahuinya lebih dini sebelum menjadi masalah yang lebih serius.

Network troubleshooting yang akan kita lakukan adalah berbasiskan pada layanan layanan di TCP/IP atau Internet. Beberapa alat troubleshooting untuk software yang digunakan berbasiskan pada platform sistem operasi (OS) Linux dan Windows.

Dalam ebook yang berjudul Network Troubleshooting ini dibahas berbagai cara dan metode troubleshooting jaringan secara lengkap dan langkah demi langkah secara terstruktur. Beberapa network troubleshooting yang dibahas dalam ebook ini antara lain :

1 Diagram Alir Network Troubleshooting
2 Jaringan Berjalan Lambat
3 Komputer tidak muncul di Network Neighborhood atau My Network Places
4 Berapa Alamat IP komputer saya?
5 Menguji koneksi TCP/IP ke komputer di jaringan
6 PING hanya bekerja pada SATU arah saja
7 Penggunaan PATHPING
8 Penggunaan NSLOOKUP untuk Melihat DNS
9 Penggunaan TRACEROUTE/TRACERT dan masih banyak lagi.

Sistem Operasi Jaringan

Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna komputer dengan perangkat keras komputer. Pengertian sistem operasi secara umum adalah suatu pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan untuk memudahkan dan memberi kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer.

Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.

Sistem operasi harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi dengan baik. Dalam instalasi sistem operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan yang disediakan yaitu berupa mode text dan mode grafik. Instalasi sistem operasi berbasis text merupakan salah satu mode instalasi sistem operasi komputer dengan tampilan text.

Mode text digunakan jika spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal mempunyai spesifikasi yang rendah. Metode instalasi berbasis text akan mempercepat proses instalasi Metode instalasi sistem operasi berbasis text sering digunakan untuk mempercepat proses instalasi walaupun dengan tampilan yang kurang menyenangkan. Biasanya untuk spesifikasi komputer yang sederhana dibanding dengan sistem operasinya akan menggunakan metode berbasis text.

Dari Wikipedia Indonesia

Sistem operasi jaringan (Inggris: network operating system) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.

Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:

* Microsoft MS-NET
* Microsoft LAN Manager
* Novell NetWare
* Microsoft Windows NT Server
* GNU/Linux
* Banyan VINES
* Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris

JAWABAN SOAL KLS XI-TKJ II SMAKIsS

Bagian PG :

1. C = Flashdisk

2. C = 10-100 Mbps

3. A = Bus

4. C = Ring

5. A = Hub

6. B = UTP

7. A = kabel koaksial

8. B = Kabel Fiber optic

9. C = Terhubung ke internet

10. B = IP

11. C = TCP/IP

12.B = International Networking

13.C = ArpaNet

14.B = Node

15.D = Router

16.C = DARPA

17.B = Network Acces Layer

18.A = 5 kelas

19.A = IP Addres

20.C = Institusi Pendidikan

Bagian Essay :

1. deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet dan memiliki 5 kelas.

2. Yang termasuk ke dalam Host adalah "smk-tkt" , Yang termasuk ke dalam Top domainnya adalah "http://smk-tkt.sch.id/Artikel", karena domain itu adalh penamaan suatu domain (domain name) dalam internet.Misalkan suatu domain bernama www.yahoo.com,maka top domai level pertamanya adalah com sedangkan level keduanya yahoo dan ke tiga adalah www.Yang termasuk Protocol adalah "http://". Protocol adalah yang menspesifikasikan secara detail bagaimana komputer berinteraksi/hubungan telekomunikasi.Phat adalah kumpulan dari beberapa aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara beberapa alat komunikasi supaya komunikasi data dapat di lakukan dengan benar,yang termasuk Phat adalah "/Artikel".

3. Urutan pengkabelan pun berbeda antara Cross (Crossover) dan (Straight-through). Berikut kita bahas cara pembuatannya.Sebelumnya kita persiapkan peralatan yg dibutuhkan. Kabel UTP Seperlunya , RJ-45 (8P8C modular jack) , Crimp Tool , Cable Tester.Kita ibaratkan dalam satu panjang kabel memiliki kedua ujung sebut saja ujung “A” dan ujung “B”

Langkah :
1. Kupas bungkus terluar kabel UTP menggunakan crimp tool, akan terlihat 8 kabel kecil warna-warni.
2. Urutkan kabel sesuai urutan yang diinginkan, T568A atau T568B

Straight (Straight-through)

Kabel “A” dan Kabel “B
Kedua ujung kabel dibuat sama persis urutannya .Urutannya adalah:

1.Putih-orange… 2.Orange

3.Putih-hijau… 4.Biru

5.Putih-biru… 6.Hijau

7.Putih-coklat… 8.Coklat

Sedangkan pada.

“Cross (Crossover)”

Kabel “A”
Sedangkan pada pembuatan kabel PC-to-PC, kita menggunakna urutan yg berbeda pada salah satu Kabel..Pada ujung Kabel “A”Urutannya adalah:

1.Putih-orange… 2.Orange

3.Putih-hijau… 4.Biru

5.Putih-biru… 6.Hijau

7.Putih-coklat… 8.Coklat

Pada ujung Kabel “B” . Urutannya adalah:

1.Putih-hijau… 2.Hijau

3.Putih-orange… 4.Biru

5.Putih-biru… 6.Orange

7.Putih-coklat… 8.Coklat

Atau cara singkanya sama seperti membuat urutan pada ujung kabel “A” hanya saja urutan no.1 dirubah menjadi no.3 dan no.2 menjadi no.6

3. Masukkan ujung2 kabel dengan cara mendorong hingga mentok pada ujung bagian dalam RJ-45

4. Gunakan crimping tool untuk memasang RJ-45. Masukkan pada lubang RG-45 (bagian paling besar) dan jepit hingga terdengar suara “klik”.

5. Test kabel dengan cable tester. Jika kedelapan lampu led menyala bergantian sesuai urutannya, berarti sudah tersambung dengan baik.

A. Jenis kabel UTP
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
B. jenis kabel STP
“Unshielded Twisted Pair”
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon.
Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.Kategori UTP : Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
->Performansi (MHz)
Penggunaan
Cat 1
Voice, Mainframe, Dumb Terminal
Cat 2
4 MB Token Ring
Cat 3
10MB Ethernet
Cat 4
16 MB Token Ring
Cat 5
100 MB Ethernet
“Shielded Twisted Pair”
“Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
Kelemahan kabel STPKabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
a. Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
b. Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
Harganya cukup mahal.
-> Ada dua jenis tipe pengaturan/konfigurasi kabel UTP, yaitu:- Straight (langsung)- Cross (menyilang)Urutan angka, yaitu :- kabel Straight, ujung 1 adalah 1 2 3 4 5 6 7 8 dan ujung satunya sama 1 2 3 4 5 6 7 8 .- kabel Cross, ujung satu adalah 1 2 3 4 5 6 7 8 dan ujung berikutnya adalah 3 6 1 4 5 2 7 8 .
Untuk pengaturan warna kabel straight adalah seperti berikut :untuk tipe A
untuk tipe B
untuk kabel Cross adalah seperti berikut :
dengan mengkombinasi antara tipe A di ujung kabel 1 dan tipe B di ujung berikutnya.

4. ACL (Access Control List)

ACL adalah daftar alamat ip atau host. Daftar ini diperlukan bila ada rule yang mengharuskan. Misalnya DNS server ini hanya boleh dipakai oleh sekelompok tertentu saja, sisanya di tolak. Hal ini diperlukan untuk membuat DNS server yang diquery dari dalam firewall acl name.

5. Desain LAN

2.1 Metode Perencanaan LAN

Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik.

Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini

dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan

kebutuhan jaringan yang lebih besar.

Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic . Perencanaan

fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni

pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang

dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa

datang.

Metode perencanaan LAN meliputi :

Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.

Pengalokasian IP address dengan subnetting.

Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan.

Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan peralatan lainnya.

Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah

lokasi fisik itu sendiri. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan

dihubungkan serta informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan

bangunan-bangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka

perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum

dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan atau

yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer

jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan-aturan

pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab atas

bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan)

harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua

konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya.

Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan

perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas yang

berat. Jadi sebaiknya dipilih orang yang betul-betul berminat dan mau terlibat dalam

perkembangan jaringan.

2.2 Pengalokasian IP Address

Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan

jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita

harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan

mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang.

Sebagai contoh, ITB mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC

(http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu 167.205.xxx.xxx. Jika

diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita

hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena

letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan

tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh

komputer dalam kampus ITB hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja

(flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak

hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni

pada tingkat IP address.. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi

pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP

Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki

LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan

dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :

IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan

IP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen A

IP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen B

Ip address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit X

dsb.

Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan

dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini

dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga

pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin.

Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP

addres 167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas

C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256

host yakni dari 167.205.9.0 sampai 167.205.9.255.

Dalam pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga

mendapat alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah

kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 167.205.9.0

sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi jaringan, ia

dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.

Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.

Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8

segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat

dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita

tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :

Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir).

Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut

dapat menampung sekitar 256 host.

Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen

terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking

keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2

buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama

akan menggunakan IP Address dari 167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan

menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).

Tabel Pembagian 256 IP Address menjadi 2 segmen

Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit

pertama ( 23 = 8) dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup (mask)

menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk

host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia memperoleh 8 buah sub network, dengan

kapasitas masing-masing subnet 32 (=25) host. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel

2-4 berikut :

167

205

9

xxx

10100111

11001101

00001001

xxxxxxxx

11111111

11111111

11111111

11100000

Byte akhir

10100111

11001101

00001001

000xxxxx

0-31

10100111

11001101

00001001

001xxxxx

32-63

10100111

11001101

00001001

010xxxxx

64-95

10100111

11001101

00001001

011xxxxx

96-127

10100111

11001101

00001001

100xxxxx

128-159

10100111

11001101

00001001

101xxxxx

160-191

10100111

11001101

00001001

110xxxxx

192-223

10100111

11001101

00001001

111xxxxx

224-255

Studi Kasus :

Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah

departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider)

167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner). Jika jumlah host tiap-tiap

departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen akan

dibuat jaringan lokal (LAN) tersendiri, coba anda tentukan :(semua host mendapat

alokasi IP asli)

Subnet yang harus dibuat

 Network address

 Broadcast address

Penyelesaian :

 Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000 atau

255.255.255.240.

 Terdapat network address sbb :

167.205.9.10000000

167.205.9.10010000

167.205.9.10100000

167.205.9.10110000

 Terdapat broadcast address sbb:

167.205.9.10001111 = 167.205.9.143

167.205.9.10011111 = 167.205.9.159

167.205.9.10101111 = 167.205.9.175

167.205.9.10111111 = 167.205.9.191.